NAMA :
MELDI GIJAYANTO
NIM :
41110089
KELAS :
6C
UTS PENGENDALIAN MUTU PROYEK
SOAL :
1. Jelaskan fungsi dan lingkup kinerja Penyedia
Jasa, Pengguna Jasa dan Auditor pada UU Jasa Konstruksi No. 2 / 2017
2. Jelaskan yang di maksud dengan DEVIASI
Progress Pekerjaan pada Kurva S Schedule Proyek
3. Pada pekerjaan beton bertulang, dikenal
istilah “Setting Beton” Jelaskan secara rinci hal tersebut, disertai
gambar/ilustrasi
PENYELESAIAN :
1. Fungsi dan lingkup kerja Penyedia Jasa,
Pengguna jasa, dan Auditor pada UU jasa Konstruksi No.2/2017
A.
Penyedia
jasa
Ø Fungsi
·
Penyedia
Jasa wajib mengganti atau memperbaiki Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 60 ayat (1) yang disebabkan kesalahan Penyedia Jasa.
·
Penyedia
Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan dalam jangka waktu yang
ditentukan sesuai dengan rencana umur konstruksi.
·
Setiap
Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang dalam memberikan pengesahan atau
persetujuan melanggar ketentuan (Pasal 96 ayat 2)
Ø Lingkup Kerja
·
Penyedia
Jasa adalah pemberi layanan Jasa
Konstruksi (Pasal 1)
B.
Pengguna
Jasa
Ø Fungsi
·
Pengguna
Jasa bertanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi sesuai dengan kesepakatan
dalam Kontrak Kerja Konstruksi. (Pasal 55 ayat 1)
·
Setiap
Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang dalam memberikan pengesahan atau
persetujuan melanggar ketentuan (pasal 96 ayat 2 )
Ø Lingkup Kerja
·
Pengguna
Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa
Konstruksi.
C.
Auditor
Ø Fungsi
·
Audit
secara umum merupakan suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan
mengkaji secara objektif bahan bukti (evidence) perihal pernyataan ekonomi dan
kegiatan lain.
·
Membantu
mengungkap permasalahan penyalahgunaan anggaran dalam proyek konstruksi
Ø Lingkup kerja
·
Mengkaji
dan menguji sistem pengendalian manajemenn
·
Pemeriksaan
·
Penyusunan
Laporan.
2. Deviasi itu sendiri merupakan penyimpangan yang
terjadi terhadap peraturan-peraturan yang berlaku pada suatu pekerjaan
konstruksi yang menyebabkan suatu pekerjaan proyek konstruksi mengalami keterlambatan
dalam pengerjaannya sehingga dibutuhkan penambahan progress untuk mengejar
keterlambatan tersebut dengan mengubah beberapa item perencanaan untuk
menangani persoalan yang terjadi sesuai dengan persyaratan atau ketentuan yang
berlaku.
kurva S sendiri merupakan kurva yang munghubungkan antara persentase
pekerjaan yang dicapai dengan waktu pekerjaan. Kurva S Pengandali ini akan
menggambarkan hubungan atau penjumlahan antara kemajuan pelaksanaan pekerjaan
secara kumulatif (dalam persen 0% - 100%) pada sumbu Y dan waktu pelaksanaan
pekerjaan. Pada sumbu X atau suatu kemajuan kumulatif pekerjaan terhadap waktu
pelaksanaan.
kurva S diperlukan sebagai pedoman
dalam melakukan aktifitas pembangunan agar dapat berjalan tepat waktu. Selain
itu, kurva S juga digunakan sebagai acuan dalam merencanakan biaya proyek da sebagai informasi untuk mengontrol
pelaksanaan suatu proyek dengan cara membandingkan deviasi antara kurva rencana
dengan kurva realisai. Jika terjadi deviasi, maka segera dilakukan
langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Sebab deviasi ini
sangatlah erat sekali hubungannya dengan kurva S maupun time Schedule dalam
suatu proyek sering kali muncul permasalahan-permasalahan semacam itu.
3. Setting
beton (pencetakan beton/pengerasan beton) adalah beton basah yang mulai
mengeras seiring berjalannya waktu yang disebabkan oleh kelembaban dalam
campuran diserap oleh agregat, sebagian campuran ini diuapkan karena iklim dan
sebagian lagi digunakan dalam reaksi hidrasi antara semen dan air. Akhirnya,
beton akan terbentuk atau sepenuhnya mengeras, inilah yang dimaksud dengan
setting beton. Beton ini harus memiliki sifat berbagai bantalan beban dan daya
tahan termasuk perubahan volume (penyusutan beton) dalam kriteria yang sesuai.
Jika beton mulai mengeras atau mulai kadaluarsa, beton ini tidak dapat
digunakan. Sehingga, beton harus dicor sebelum mulai mengeras, yang biasanya
akan memakan waktu sekitar 1 jam setelah pencampuran beton selesai. Dalam
industri beton siap pakai yang membutuhkan waktu untuk transportasi, biasanya
ditambahkan campuran untuk menunda pengerasan beton. Ini akan memperpanjang
waktu pengerasan beton basah sekitar 2-4 jam untuk transportasi dari pabrik ke
lokasi konstruksi.
Untuk pengerjaan dan perbaikan jalan, dapat menggunakan Jayamix Fast
Setting Concrete yang didesain untuk struktur yang perlu digunakan cepat dalam
jangka waktu kurang dari 24 jam setelah pengecoran dan mencapai kuat tekan di
waktu yang singkat.
Gambar ilustrasi :
Pemasangan lantai beton
Pemasangan Beton Bertulang
SEMANGAT UTS GUYS
BalasHapus